3.5.13

Menulis Narasi melalui Umpan Penggalan Film 'Tanah Surga Katanya' (Sebuah Metode)

Pembelajaran menulis untuk siswa SMK pada umumnya bersifat relatif.  Bagi siswa yang menyukai bidang kepenulisan, menulis merupakan hal yang telah menjadi kebiasaan sehingga mudah untuk menuangkan setiap ide kedalam bentuk tertulis. Bahkan secara praktis, hasil tulisan dianggap mampu bersaing dengan karya siswa sekolah menengah atas yang dalam hal ini memiliki jurusan spesial yaitu Bahasa. Terbukti, di beberapa ajang lomba menulis, siswa SMK mampu merajai dan mendapatkan penghargaan. Namun bagi beberapa siswa yang kurang biasa menulis ditambah lemah dalam hal bacaan, maka akan menimbulkan kesulitan dalam menemukan ide menulis serta kesulitan dalam menterjemahkan maksud karena kurangnya referensi dalam hal perbendaharaan kata.
Berdasarkan hal tersebut, maka Saya mencoba mencari alternatif pembelajaran menulis narasi melalui umpan menyimak film.

Mengapa film? Film adalah sarana informasi dan hiburan yang cukup efektif bagi usia siswa, khususnya siswa SMK. Dengan menyimak film, siswa relatif lebih cepat menangkap dan memahami isi, alur, amanat, dan harapan implisit yang terkandung dalam film. Kemudahan ini didapatkan karena ingatan atau daya simak kita, khususnya siswa lebih mudah menangkap metode visual seperti yang pelakonan dalam film, terlebih lagi bila film yang disimak bermutu dan diperankan oleh artis atau seniman yang notabene sangat diidolakan siswa.

Adapun film yang Saya gunakan sebagai umpan menulis ini berjudul  "Tanah Surga Katanya". Film ini merupakan film  drama Indonesia yang dirilis pada 15 Agustus 2012 dengan sutradara Herwin Novianto yang dibintangi oleh Osa Aji Santoso dan Fuad Idris. Alasan lainnya, Film 'Tanah Surga Katanya' terpilih sebagai film terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia 2012. Dengan demikian, film tersebut berhasil membawa pulang enam Piala Citra (http://bejagat.blogspot.com/2012/12/sinopsis-film-tanah-surgakatanya.html).

Mengingat termuatnya mutu dalam film ini, maka Saya  memilih film ini sebagai umpan menulis narasi bagi siswa. Dengan harapan, motivasi yang terkandung dapat ditularkan kepada siswa Saya, dan hasil akhirnya, Saya berharap agar siswa mampu memberikan ending yang cantik karya mereka.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran ini adalah bahwa rangkaian proses pembelajaran ini bukanlah penelitian berdasarkan metode atau model pembelajaran khusus yang telah menjadi temuan para pakar penelitian. Metode yang Saya gunakan adalah sistem coba-coba dengan harapan akhir, siswa MAMPU MENGHASILKAN TULISAN NARASI. That's all!

Berikut adalah teknik atau langkah yang Saya gunakan pada proses pembelajaran narasi.
1.  Membaca Cerpen Bebas
Tahap ini merupakan tahap mengingat kembali. Mengapa demikian? Karena menurut Saya, kecil kemungkinan bila siswa sama sekali belum pernah membaca cerita pendek. Dan mengapa cerpen? Karena cerpen adalah bentuk narasi sugestif yang umum dikenal oleh siswa.

2.  Memahami Cerita Pendek
Setelah membaca  siswa diharapkan memahami isinya. Bentuk pemahaman ini diukur melalui bercerita menjawab kuis yang diberikan guru.

3. Tahap Kuis Pemahaman
Pada tahap ini, guru memberikan pertanyaan (kuis) yang seluruh jawabannya didapatkan dari hasil membaca cerpen milik siswa. Adapun isi kuis adalah materi unsur narasi yang terdiri dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik cerpen.

4. Tahap Mencocokkan Materi
Secara umum unsur intrinsik dan unsur ektrinsik telah banyak dikenal oleh siswa baik dari pengalaman belajar bahasa Indonesia selama di SMP atau pun berdasarkan pengalaman membaca. Berdasarkan hal ini, maka siswa bersama-sama menemukan kesesuaian teori yang terdapat dalam unsur intrinsik dan ekstrinsik cerita pendek dan ciri unsur yang terdapat dalam narasi sugestif secara teoritis.

5.  Tahap Menyimpulkan 
Pada tahap ini siswa dengan bantuan guru menyimpulkan bahwa cerita pendek adalah salah satu bentuk dari narasi yaitu narasi sugestif.

6.  Tahap Stimulus
Siswa menyimak film berjudul Tanah Surga katanya pada 15 sampai 20 menit pertama. Sengaja tidak diputar secara utuh karena film ini merupakan stimulus saja sehingga siswa dapat menentukan kelanjutan dan keutuhan cerita dengan imajinasi.

7. Tahap Penggenaban cerita (Cerita Utuh)
Setelah menyimak penggalan cerita film, siswa mengembangkan sendiri cerita tersebut dengan BEBAS. Siswa diijinkan menggali/ mengeksplorasi, mengkombinasi, atau mengimajinasikan secara utuh alur cerita mereka mulai dari tahap cerita hingga penyelesaian cerita. Di sini mereka Saya bebaskan menambah karakter, membunuh atau menghidupkan kembali karakter, dan sebagainya. Saya izinkan mereka untuk menjadi sutradara dalam cerita mereka sendiri. dan hasilnya....

Tara..... 
Siswa Saya telah menghasilkan tulisan narasi! Saya tidak menuntut harus SANGAT BAGUS! DEELEL! Saya hanya meminta mereka menulis narasi itu saja. Setelahnya, sebagai penghargaan kepada siswa, sekaligus kepuasan hati Saya pribadi, maka tulisan mereka Saya bukukan (meski tanpa lisensi) untuk menambah koleksi perpustakaan sekolah yang relatif kurang. Dan kini, saya upayakan untuk saya share pada dunia bahwa SISWA SAYA PUN BISA!

Jika Anda ingin membaca karyanya, silakan kunjungi http://wiarwanti.blogspot.com/2012/11/karya-peserta-didik_20.html dengan label "Berdasarkan Film Tanah Surga Katanya" Saya tidak menjanjikan bahasa yang super-Indah, tetapi setidaknya ini adalah karya anak bangsa yang patut kita apresiasi sebagai bentuk seni, kreativitas, dan hasil motivasi serta KEMAUAN mereka belajar bahasa Indonesia.

Terakhir, Silakan kirim segala komentar untuk upaya kami ini ya.... Kritik yang paling pedas sekalipun sangat kami hargai untuk peningkatan belajar kami. Karena meskipun Saya adalah guru, Saya masih seorang pebelajar.

Edisi 30 Mei 2013

0 comments:

Posting Komentar

Kirim pesan terbaik Anda untuk pengembangan situs ini!